INDONESIA-KORSEL SIAP TINGKATKAN HUBUNGAN EKONOMI
Hubungan Indonesia dengan Korea Selatan yang telah berlangsung lama dan berjalan baik akan terus ditingkatkan. Hal itu dikemukakan Ketua DPR Marzuki Alie dan Duta Besar Korea Selatan Kim Ho Young saat melakukan pertemuan di ruang tamu Ketua DPR, Rabu (4/11).
”Kami akan bekerja keras untuk meningkatkan hubungan antar parlemen dan pemerintahan kedua negara,” kata Marzuki Alie.
Hubungan Indonesia dengan Korea Selatan telah terjalin dengan baik terutama dalam bidang perdagangan. Jumlah warga negara Korea Selatan yang tinggal di Indonesia mencapai sekitar enam puluh ribu orang, dimana sebaian besar bergerak dalam bidang niaga. ”Diharapkan dapat semakin meningkatkan hubungan antara kedua negara,” ujar Ketua DPR.
Dalam pertemuan itu, Ketua DPR juga menjelaskan bahwa saat ini Indonesia tengah konsentrasi dalam bidang infrastruktur. Ia berharap investor dari Korea Selatan juga dapat menanamkan investasinya dibidang itu.
Selain investasi dibidang infrastruktur, Marzuki juga menjelaskan potensi alam yang dimiliki Indonesia khususnya disektor kelautan. ”Indonesia punya potensi dari laut yang sangat menjanjikan, kita harapkan ada investasi-investasi baru dari Korea Selatan,” katanya.
Lebih jauh, Ketua DPR berharap Korea Selatan dapat melindungi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di negara itu. Marzuki Alie berharap TKI yang berada di Korea Selatan tidak mengalami hal-hal seperti yang dialami sejumlah TKI di negara lain.
Hal senada diungkap Wakil Ketua DPR Marwoto Mitrohardjono yang ikut mendampingi bersama Wakil Ketua Anis Matta, Anggota Komisi I Muhammad Najib dan Tantowi Yahya berharap hubungan Indonesia dengan Korea Selatan dapat terus ditingkatkan.
”Untuk lebih memperat hubungan Indonesia-Korea Selatan, kami berharap investor Korea Selatan lebih banyak lagi menanamkan investasinya di Indonesia,” katanya.
Sementara itu Duta Besar Korea Selatan Kim Ho Young dalam pertemuan itu menjelaskan bahwa sebelumnya negaranya lebih banyak melakukan aktifitas bisnis seperti di sektor pembuatan sepatu. Namun belakangan ini, negara tersebut akan mencoba melakukan investasi di bidang permesinan dan migas. ”Indonesia punya potensi yang luar biasa,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa saat terjadi krisis ekonomi, investor Korea Selatan tidak meninggalkan Indonesia. Padahal, jelas Dubes, saat itu sejumlah investor dari negara lain menarik investasinya dari Indonesia. ”Perusahaan Korea Selatan justru menambah investasinya,” jelasnya.
Lebih jauh, Kim Ho Young menjelaskan bahwa TKI di Korea Selatan memiliki kemampuan yang sangat bagus dan dengan jumlah yang sangat banyak. Menurutnya, saat terjadi krisis ekonomi, tidak ada satupun TKI yang dipulangkan. ”Waktu krisis, tidak ada satupun Tji yang dipulangkan dari Korea Selatan,” jelas Kim. (bs)